oleh

Akhir Tahun, Harga Cabai Dan Daging Ayam Meroket

MEDAN, Eksisnews.com – Harga cabai menjelang penutupan tahun 2018 ini terpantau mengalami fluktuasi yang sangat tajam. Sejumlah pedagang menjual cabai merah dengan harga yang beragam. Ada yang menjual dengan harga Rp22 ribu per Kg. Dan ada yang menjual dikisaran Rp28 ribu per Kg.
“Fluktuasi pada harga cabai tersebut saya nilai sangat wajar di tengah liburan panjang akhir tahun ini,” ujar pemerhati ekonomi, Gunawan, Selasa (1/1/2019).
Menurutnya, ini siklus yang biasa. Tidak perlu dikuatirkan terlalu berlebihan. Karena memang keseimbangan pasar itu tidak sempurna disaat liburan panjang. Ada ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran tentunya. Sehingga mengakibatkan harga berfluktuasi dengan sangat liar.
“Sementara itu, berdasarkan pemantauan kita, terjadi peningkatan yang tajam pada harga daging ayam. Daging ayam meroket menjadi Rp35 ribu per Kg saat ini. Dan sekali lagi saya tetap menilai harga tersebut bukanlah acuan harga yang ideal. Setelah perayaan tahun baru selesai, harga daging ayam diperkirakan akan kembali pulih,” sebutnya.
Tren permintaan daging ayam yang tinggi masih sangat wajar, tambahnya. Masyarakat masih banyak yang membutuhkan daging ayam untuk merayakan tahun baru. Jadi semuanya masih terlihat lumrah. Meskipun ada kenaikan harga yang signifikan disini.
“Sedangkan, untuk harga daging sapi sejauh ini pantauan kita juga masih cukup stabil. Daging sapi dijual dikisaran Rp120 ribu per Kg untuk daging yang paling mahal di tingkat pedagang tradisional. Harga daging terpantau stabil sekalipun ada permintaan yang cukup signifikan,” tegasnya.
Jika ditarik kesimpulan, terangnya, maka sejumlah harga yang berpotensi menumbang inflasi di bulan desember ini adalah telur ayam. Karena harganya konsisten mengalami kenaikan sejak pertengahan bulan November. Dimana saat bulan November harga telur ayam naik dari kisaran Rp21 ribu per Kg menjadi Rp24 ribu per Kg saat ini.
Untuk harga daging ayam juga demikian, terpantau lebih mahal di ujung bulan desember yang mencapai 35 ribu per Kg. Namun jika membandingkan harga di pertengahan bulan November dan desember justru ayam harganya masih lebih murah. Dimana harga daging ayam dipertengahan tahun November sempat menyentuh 27 ribu per Kg hingga di penghujung tahun.
Dan menyentuh level Rp28 ribuan di pertengahan desember 2018. Jadi ayam pun belum tentu menyumbangkan inflasi di bulan desember ini. Karena harga dipertengahan dan akhir bulan November hingga pecan ke tiga desember harganya relative sama.
Untuk cabai merah sendiri, memang rata-rata harga cabai merah di desember ini lebih murah dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Dimana dibulan lalu sebesar Rp24 ribuan (pertengahan November), naik lagi menjadi Rp28 ribuan (ujung November) dan bertengger dikisaran Rp20 ribuan di pertengahan desember dan di akhir bulan masih relatif sama dengan bulan sebelumnya.
Jadi jika ditarik data maka desember ini Cabai bisa saja justru menyumbangkan deflasi. Sementara telur yang secara konsisten menunjukan tren kenaikan sehingga sangat berpeluang memicu terjadinya inflasi. Dengan mempertimbangkan harga tiket yang berpeluang naik. Maka natal dan tahun baru ini belum akan mencetak angka inflasi yang tinggi. Saya masih optimis inflasi bisa ditekan di bawah 0.5 persen.
“Saya melihat inflasi berpeluang bergerak moderat dalam rentang 0.2 hingga 0.4 persen,” pungkasnya.(E2).

Komentar

Baca Juga