EKSISNEWS.COM, Medan – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara (Sumut), Wiwiek Sisto Widayat menyebutkan bagaimana cara mengurangi dampak yang besar dari pandemi Covid-19 ini, terhadap ekonomi di Sumatera Utara (Sumut).
“Satu-satunya memang hanya bisa di Pemerintah Daerah (Pemda),” kata Wiwiek dalam kegiatan rutin Bincang Bareng Media (BBM), Jumat (5/6/2020) di lt. 7 KPwBI Prov.Sumut.
Menurut Wiwiek, karena dalam permasalahan disini diperlukan satu likuiditas tertentu yang diperlukan di ekonomi.
“Kalau kita hanya mengandalkan simpang-simpanan milik korporasi, itu sudah ada di ekonomi mereka,” ujarnya.
Nah, ungkapnya, disini diperlukan dana-dana segar yang ada diluar ekonomi, dari mana asalnya, salah satunya berasal dari Pemda di sektor fiskal.”Jadi, kita harapkan seperti ini, sektor fiskal yang harus bisa berikan suatu counter, atas kondisi turunnya permintaan masyarakat ini,” sebutnya.
Jadi, harapnya, untuk mendorong bagaimana akan permintaan-permintaan masyarakat yang terkena dampak covid-19 ini bisa diangkat kembali. Itulah salah satu cara dilakukan pemerintah pusat melalui UMKM.
Artinya, potensi UMKM yang sudah melakukan restrukturisasi ini untuk mereka bekerja kembali.”Ini tapi masih baru dari sisi suplay dari sisi demand harus kita pikirkan, karena demand itulah masyarakat. Bagaimana masyarakat bisa ikut membeli produk-produk dari UMKM itu lagi,” tukasnya.
Hal ini dilakukan, sebutnya, agar masyarakat yang sekarang masih tinggal di rumah, masyarakat yang kemarin terkena dampak covid-19 berupa PHK, pekerja yang di rumahkan itu kembali miliki daya beli.
“Maka yang dilakukana adalah dalam jangka pendek yakni harus ada dukungan di fiskal, lalu harus nunggu sampai mereka bisa kerja lagi, itulah baru bisa mendorong demand tadi, meski tak bisa begitu cepat,” pungkasnya.(ENC-2).
Komentar