MEDAN, Eksisnews.com – Danau Toba merupakan salah satu target pengembangan pariwisata prioritas Indonesia. Karena itu, pembangunan infrastruktur jalan menuju dan sekitar Danau Toba harus dipacu.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekaprov Sumut) Hj Sabrina pada acara Desiminasi Kebijakan Moneter dengan tema Penguatan Keseimbangan Eksternal Perekonomian dan Strategi Pengembangan Pariwisata, Kamis (13/9) di Gedung BI Medan.
“Seperti pembangunan infrastruktur jalan lingkar luar Danau Toba, peningkatan struktur dan pelebaran jalan lingkar Samosir dan ruas jalan Tele-Pangururan, pelebaran ruas Jalan Simpang Tiga Muara-Bakara, peningkatan ruas Jalan Sipintu Angi-Simpang Salbe-Tiga Ras di Kabupaten Simalungun, Aek Natolu – Ajibata di Kabupaten Toba Samosir,” kata Sabrina.
Selain itu, juga peningkatan struktur dan pelebaran jalan ruang Simpang Ronggur Nihuta-Lumban Sihombing di kabupaten Samosir, pembangunan jalan akses menuju dermaga-dermaga, pembangunan jalan Tanjung Morawa-Saribudolok-Tongging, serta pembangunan jalan Tol Feeder Trans Sumatera Segmen Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat. “Bukan hanya infrastruktur jalan namun infrastruktur perekonomian lainnya juga sedang direncanakan dan dijalankan,” ujarnya.
Pengembangan Destinasi Wisata Prioritas Danau Toba ini, lanjut Sabrina, tidak akan berjalan tanpa adanya sinergitas antar daerah, instansi terkait dengan Badan Otoritas Danau Toba untuk mempercepat laju pembangunan pariwisata di Sumatera Utara. “Mudah-mudahan target satu juta wisman di Sumatera Utara dari target nasional 20 juta wisman sampai dengan tahun 2019, tercapai,” sebutnya.
Selain itu, untuk menindaklanjuti rumusan yang ditetapkan pada Rakorpusda, dilakukan penguatan data dan informasi pariwisata Danau Toba. Diantaranya dengan meningkatkan akses pembiayaan bagi kegiatan usaha di sektor pariwisata melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), mengupayakan layanan sistem pembayaran digital di destinasi wisata, meningkatkan promosi destinasi pariwisata Danau Toba, meningkatkan akses/konektivitas darat dan udara menuju destinasi wisata Danau Toba, serta penyelesaian proses sertifikasi lahan untuk pembangunan fasilitas pendukung di sekitar Danau Toba. “Juga meningkatkan manajemen penanganan sampah dan limbah, serta penyediaan air bersih di destinasi wisata dan peningkatan kualitas SDM dan usaha pariwisata melalui pendidikan vokasi kepada pekerja sektor pariwisata,” ujarnya.
Bandar Udara Internasional Silangit, yang sekarang ini namanya Bandar Udara Internasional Raja Sisingamangaraja XII, menurut Sabrina sangat representatif dan sudah siap menyambut direct flight international. “Diharapkan bandar udara yang merupakan pintu gerbang pariwisata di kawasan Danau Toba ini memberi ekspektasi yang positif bagi wisman dan wisatawan lokal,” tambahnya.
Kepala Departemen Regional I Bank Indonesia Wilayah Sumatera Suhadi mengatakan, bahwa kata kunci pengembangan pariwisata adalah sinergis dan akselarasi. “Bagaimana kita semua yang terkait ini sinergis dan langkahnya dipercepat. Kalau bisa besok dikerjakan, jangan tunggu minggu depan atau bulan depan,” sebutnya.
Turut Hadir Kepala Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba Arie Prasetyo. Kepala Grup Riset Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Reza, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Utara Hilman, para kepala daerah di provinsi Sumatera Utara, Karo Bina Perekonomian Setdaprovsu Ernita Bangun dan para OPD kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara. (E1)
Komentar