EKSISNEWS.COM, Jakarta – Berbagai pihak menyayangkan munculnya perseteruan dikalangan artis atau publik figur, “Kok bisa ya kayak gitu,” sebut mereka.
Emosi seorang Dewi Perssik (Depe) yang terkesan meledak-ledak itu ditujukannya kepada Denise Chariesta yang sebelumnya secara gamblang di IG (Instagram) nya, dengan seenaknya menyinyiri si pemilik goyang gergaji ini.
Emosi Dewi Perssik semakin parah, karena menurutnya si Denise ini telah menyinggung almarhum ayahandanya.”Lu bangunin gua karena lu bawa-bawa bapak gua. Gua datangin lu ya Denise,” kata Dewi penuh amarah.
“Lu mau pancing gua kayak apapun gua nggak akan terpancing. Tapi kalau lu sebut tentang almarhum bokap gua, gua bisa gila, gua bisa bunuh orang,” cetusnya ketika itu.
Nah, pada kesempatan lainnya Dewi Perssik, berkesempatan mendatangi kediaman Denise Chariesta. Namun sayang Dewi hanya menemui ART yang bersangkutan saja.
Dukungan disampaikan, Josua Lamhot Hutajulu pria asal Medan yang selama ini banyak bergelut dengan usaha kain khas Sumatera Utara (Sumut) itu melihat perilaku Denise Chariesta tidak tepat, apalagi dianya merupakan entertain juga yang sebenarnya butuh dampingan dari seorang Dewi Persik harusnya.
Bukan sebaliknya, hanya karena mis komunikasi ketika perseteruan diawali pada saat acara bersama Uya Kuya itu menjadi semacam rentetan peristiwa yang sebenarnya dapat terselesaikan saat itu juga.
“Jadi, harus ada upaya damai lah kedua belah pihak, baik Denise (Chariesta) dan Dewi (Perssik) satu-satunya jalan harus dipertemukan, tuntaskan miskomunikasi keduanya. Dibiarkan berlarut-larut juga tak baek,” ujarnya.
Ratna Pandita senior artis juga angkat bicara prihatin dan kecewa melihat prilaku publik figur yang dinilai keterlaluan.”Jangan dikasi panggung dia, uda kelewat itu apa yang dia buat sama Dewi,” ucapnya.
Tapi memang dia harus di kasih pelajaran biar jera, karena dia bukan siapa-siapa berani menyinggung senior, dan orang seperti itu wajib dan jangan masuk tv, dan jangan di kasih panggung. Makanya saya heran kok bisa kayak gitu si Denise,” ujarnya.(ENC-2)
Komentar