EKSISNEWS.COM, Medan – IGP Wira Kusuma, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara mengatakan pihaknya akan terua berkolaborasi dan berkomitmen untuk mengenal keuangan digital secara inklusif kepada masyarakat.
“Kami mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi semangat bagi kita semua untuk terus berkolaborasi dan berkomitmen untuk mengenal keuangan digital secara inklusif kepada masyarakat yang disertai dengan peningkatan literasi keuangan di masyarakat, khususnya di wilayah Sumatera Utara (Sumut),” kata IGP Wira Kusuma dalam sambutnya pada opening ceremony Medan Digifestival 2023, kemarin.
Dikatakannya, sesuai dengan tema yang diangkat pada Medan Digifestival tahun ini yaitu ‘Wujudkan Digitalisasi dengan Semangat 45’.
Dikatehui, Bank Indonesia mencatat nilai transaksi uang elektronik nasional meningkat 14,82% (yoy) sehingga mencapai Rp111,35 triliun di triwulan II 2023, sementara nilai transaksi digital banking ternyata sebesar Rp12.852 triliun atau tumbuh 11,6% (yoy). Sejalan dengan hal ini, transaksi Quick Respon Code Indonesia Standart (QRIS) juga menunjuk pertumbuhan yang signifikan. Ternyata merchant QRIS sampai dengan Juni 2023 secara nasional sebanyak 26,7 juta merchant, dengan jumlah pengguna sebanyak 37 juta pengguna. Transaksi QRIS di triwulan II 2023 tumbuh 104,64% (yoy) dengan nilai nominal sebesar Rp49,65 triliun.
Sejalan dengan kondisi nasional, dijelaskannya, perluasan QRIS di Sumut juga berjalan dengan baik dan terus berakselerasi sejalan dengan akseptansi masyarakat. Jumlah merchant QRIS di Sumut hingga triwulan II 2023 telah mencapai 1,02 juta merchant yang didominasi oleh merchant usaha mikro (63,06%), dengan total transaksi mencapai Rp 4,91 triliun dan telah digunakan oleh 1,7 juta pengguna.
Bank Indonesia sendiri, tambah Wira Kusuma, sebagai otoritas moneter dan sistem pembayar di Indonesia akan terus mendorong perluasan digitalisasi dan memperkuat sistem pembayaran yang semakin CEMUMAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman dan Andal).
Bank Indonesia juga telah menerbitkan blueprint sistem pembayaran 2025 (BSPI 2025) yang menjadi guidance dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia.
Beberapa inovasi transaksi non tunai yang didorong oleh Bank Indonesia antara lain Quick Respon Code Indonesia Standard (QRIS) serta BI Fast yang mendorong transaksi semakin cepat dan efesien bagi masyarakat.
Wira mengatakan, ditengah perkembangan keuangan digital yang pesat tersebut, masih terdapat berbagai tantangan, khususnya dalam hal literasi masyarakat serta infrastruktur pendukungnya.
Berdasar survei literasi dan inklusi keuangan tahun 2022 oleh OJK, masih terdapat gap sebesar 43,89% antara indeks literasi dan inklusi keuangan di Sumut. Indeks literasi keuangan hanya sebesar 51,69% sementara indeks inklusi keuangan telah mencapai 95,58%. kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian kita bersama, untuk dapat terus mendorong perluasan edukasi keuangan digital, sekaligus meningkatkan literasi dan pemahaman mengenai risiko – risiko yang dihadapi, untuk mewujudkan konsumen layanan keuangan digital yang paham, berdaya dan terlindungi.
Menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat dan daerah, Bank Indonesia, otoritas jasa keuangan (OJK), penyelenggara jasa pembayaran (bank maupun non bank) serta institusi pendidikan dan akademisi yang memiliki peran penting dalam edukasi keuangan kepada masyarakat.
“Sebagaimana yang kita laksanakan dalam bentuk Medan Digifestival, kolaborasi dan dukungan Universitas Sumatera Utara (USU) dalam mewujudkan ekosistem digital dilingkungan kampus diharapkan menjadi role model bagi dunia pendidikan. Tidak hanya e-learning dan e-payment yang telah diimplementasikan, inovasi dan pemanfaatan pembayaran non tunai untuk endowment fund yang akan di launching, diharapkan menjadi langkah e dukung untuk mewujudkan cita – cita USU sebagai world class university,” ujarnya.
Selama 3 (tiga) hari terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang dapat diikuti di Medan Digifestival, meliputi talkshow perkembangan keuangan digital dan kampanye perlindungan konsumen, pameran produk layanan penyelenggara jasa pembayaran dan industri jasa keuangan, bazar produk UMKM dan craft, berbagai jenis hiburan, funwalk serta berbagi aktivitas yang dapat mendorong pengunjung untuk mencoba bertansaksi menggunakan QRIS.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan tentunya dapat mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mewujudkan masyarakat Kota Medan yang terliterasi dengan baik,” tutupnya.(ENC-2).
Komentar