EKSISNEWS.COM, Medan – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (Sumut), IGP Wira Kusuma mengatakan pelambatan ekonomi global di tahun 2023 ini yang turun dari 3,5% menjadi 2,9%, ternyata cukup berdampak bagi perekonomian nasional dan terkhusus juga bagi Provinsi Sumut, terutama di bidang ekspor.
“Kalau kita lihat bagaimana negara – negara maju seperti Amerika Serikat (AS) diangka 2,1%, tapi pertumbuhan ekonominya banyak di sektor jasa. Artinya apa ? dia itu tak perlu barang – barang dari luar, jadi itulah kenapa sampai berpengaruh ke ekspor kita,” jelas Wira Kusuma dalam Bincang Bareng Media (BBM) Ekonomi dan Bisnis. KPW Bank Indonesia Prov Sumatera Utara, Jumat, (22/12/2023) di Srikandi Jalan Samanhudi Medan.
Kemudian, Tiongkok (RRC), terangnya kembali, meski dinilai pertumbuhan ekonominya tinggi, namun dianggap belum sesuai yang diharapkan. Harusnya tumbuh lebih tinggi.
“Jadi, ada semacam pelambatan dia 2 (dua) negara (AS dan Tiongkok) yang selama ini jadi mitra dagang kita,” serunya.
Dikatakan Wira Kusuma, dampak dari perkembangan ekonomi global di tahun 2023, menjadikan bidang ekspor Indonesia sangat terdampak.
Terbukti dari angka ekspor di triwulan III yang mencapai -2,97%, kembali mengalami perolehan -4,26%. Kemudian disektor lapangan usaha terkait ekspor seperti Pertanian untuk CPO, perkembangan ekonominya melambat, dampaknya ke ekonomi domestik nasional khususnya bidang ekspor ini.
“Sumber pertumbuhan di permintaan domestik, seperti konsumsi dan investasi, kencang, yang buat pertumbuhan ekonomi kita cukup kuat di triwulan III ini,” tegasnya.
Sumatera Utara, tambah Wira, juga mengalami kondisi sama seperti nasional terutama dibidang ekspor. Ekspor dicapai -1,09%, turun lagi -5,11%. Nah, itu dampak ekonomi global juga,” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian Sumatera Utara, untuk CPO diangka 4,29% menjadi 2,68%, kondisi ini sama halnya dengan nasional, ada pelambatan disana.
“Lihat konsumsinya 5,12% menjadi 6,42%, tinggi konsumsinya. Sementara Investasi nya 3,79% menjadi 5,28%. Jadi, sama dengan gambaran nasional dan Sumatera Utara. Permintaan domestik kencang, itu yang bisa imbangi pelambatan di ekapor,” katanya.
Adapun, inflasi nasional diketahui secara bulanan 0,38% yakni November 2023, dengan tahun 2,86%.
“Target 2023, 3 plus minus 1 %, pencapaian saat ini 2,86%, itu dibulan November, kalau ditambah Desember (2023), masuk nggak, masuk kan,” ucapnya menjawab hal tersebut.(ENC-2).
Komentar