EKSISNEWS.COM, Medan – Ulos, kain tenun tradisional Batak yang sarat makna, kini hadir dalam bentuk digital yang lebih interaktif dan menarik melalui “Ulos Heritage Museum”, sebuah museum virtual berbasis mixed reality yang bertujuan memperkenalkan kain ulos ke tingkat global.
Dari keunggulan teknologi mixed reality, pengunjung dapat menjelajahi beragam jenis ulos, mempelajari sejarahnya, serta merasakan pengalaman mendalam seolah berada di tengah-tengah proses pembuatan kain ulos.
“Kami ingin menunjukkan bahwa ulos bukan hanya sekadar kain, tetapi juga sebuah warisan budaya yang sangat berharga. Dengan Ulos Heritage Museum, kami berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya Batak,” ujar Jasmine Meilani Halim mahasiswi Fakultas Teknik Industri Universitas Sumatera Utara (USU), berhasil mengukir prestasi membanggakan dengan menciptakan inovasi baru dalam pelestarian budaya Batak.
Keberhasilan Jasmine dan timnya tidak hanya berhenti pada pengembangan museum virtual. Mereka juga berhasil meraih medali perunggu dalam kompetisi Poster Skema Video Gagasan Konstruktif (VGK) di Universitas Airlangga (Unair). Penghargaan ini membuktikan bahwa ide inovatif mereka mendapatkan apresiasi dari kalangan akademisi dan masyarakat luas.
Sikap respon disampaikan Lamhot Hutajulu anak pengusaha kain ulos tenun menyampaikan apresiasinya terhadap generasi muda yang peduli terhadap pelestarian budaya.
“Dengan cara yang kreatif dan inovatif, kita dapat memperkenalkan budaya daerah kita kepada dunia,” ucap Lamhot kepada wartawan, Selasa (12/11/2024).
Ulos Heritage Museum menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi alat yang ampuh dalam melestarikan budaya.
Melalui inovasi ini, telah membuka jalan bagi pengembangan museum-museum virtual lainnya yang mengangkat kekayaan budaya Indonesia terang lamhot hutajulu anak pengusaha ulos pusat pasar Medan.(ENC-2/inc).
Komentar