oleh

Ketua DPRD Medan Apresiasi Kirab Budaya Khonghucu dan KTM

-MEDAN-23 views

EKSISNEWS.COM, Medan – Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim SE mengapresiasi kegiatan Kirab Budaya Khonghucu dan Komunitas Tatung Medan (KTM), berharap kegiatan itu menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

“Ini kalau dikemas lebih baik lagi bisa dijadikan sebagai program tahunan Pemko Medan. Dibuat semacam festival yang potensial meningkatkan kunjungan wisata ke sini (Medan),” kata Hasyim SE, kemarin.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan ini juga  memberi apresiasi atas gelaran bakti sosial (Baksos) yang dilakukan pasca perayaan Imlek itu.

“Mereka berbagi tanpa memandang latar belakang apapun. Pembagian di kelenteng, tapi saya lihat yang terima sembako tidak hanya umat Buddha. Ada juga yang Hindu, Islam dan Kristen serta Nashrani. Demikian juga tidak hanya suku Tionghoa tetapi suku-suku lainnya juga,” ujarnya.

Usai penyerahan sembako, Hasyim dinobatkan sebagai Pembina Komunitas Tatung Medan. Penobatan itu ditandai dengan penyerahan baju kaos bertuliskan “KOMUNITAS TATUNG MEDAN” .

“Saya berterima kasih atas kehormatan yang diberikan ini,” katanya.

Sebelumnya,  Panitia Kirab Budaya Khonghucu dan Komunitas Tatung Medan (KTM), akhir pekan kemarin membagikan 250 paket sembako kepada warga prasejahtera lintas etnis dan agama.

“Imlek memang sudah berlalu, tapi kebajikan tetap mesti dilakukan,”di kata Suhu Salim (Aho), pengelola Kelenteng Thai Seng Bio yang berlokasi di Jln Negara didampingi Ketua Panitia Kirab, Hermanto; Ketua KTM Jansen, Sekretaris Elly dan Bendahara Huilie.

“Ini sekaligus ungkapan syukur, karena Kirab Budaya Khonghucu yang lewat berlangsung aman dan lancar, meski diguyur hujan gerimis,” imbuhnya.

Diketahui, ratusan orang mengikuti Kirab Budaya Khonghucu yang konvoi dari Jalan Negara, Jln Wahidin, Jln AR Hakim dan Asia Mega Mas. Mereka konvoi bersama sejumlah suhu yang badannya ditusuk benda tajam (Tatung). Sebelumnya, tubuh para suhu tersebut diyakini dimasuki dewa.

Lebih lanjut, pembagian sembako tersebut, kata Aho merupakan rutinitas. “Sembako ini akan terus kami lakukan karena kelenteng kita ini juga merupakan ladang pengabdian,” katanya.(ENC-2)

Komentar

Baca Juga