MEDAN, Eksisnews.com – Meskipun sejumlah maskapai sudah menurunkan harga tiket pesawat. Namun sebaiknya disarankan agar maskapai memberikan penjelasan rinci terkait dengan kenaikan harga tiket pesawat sebelumnya.
“Saya menemukan ada sejumlah pertanyaan besar terkait dengan kenaikan harga tiket pesawat tersebut,” ujar Pengamat Ekonomi Gunawan Benyamin, Jumat (25/1/2019) dalam keterangan resminya.
Menurutnya, pertama, kenaikan harga minyak mentah dunia yang sempat menyentuh level $75 per barel di bulan oktober tahun 2018 silam, serta tren kenaikannya yang konsisten sejak awal tahun lalu. Ternyata tidak serta merta membuat harga tiket pesawat mengalami kenaikan signifikan di tahun kemarin. Oktober 2018 menjadi titik dimana harga minyak mentah dunia mencapai titik tertingginya.
Disamping itu, tambahnya, pelemahan mata uang rupiah juga terjadi selama tahun 2018. Disaat minyak dunia mengalami kenaikan tajam dan pelemahan rupiah yang sempat menyentuh 15.300 per US Dolar. Seharusnya menjadi pemicu kenaikan harga tiket pesawat.
“Manakala terjadi kenaikan harga tiket kala itu sebesar kenaikan harga di januari 2019 saat ini, maka saya melihat alasannya cukup masuk akal,” sebutnya.
Tetapi yang menjadi pertanyaan besar adalah, tegasnya, kenapa harga tiket baru dinaikkan saat ini. Artinya harga tiket pesawat naik saat justru harga minyak mentah berada dikisaran $53 per barel, dan justru rupiah berbalik menguat dikisaran 14 ribu per US Dolar nya. Jadi kalau masyarakat mengharapkan adanya penjelasan terkait dengan kenaikan harga tiket, menjadi hal yang wajar.
“Terkait dengan aturan KEMENHUB yang menyatakan bahwa harga tiket masih dalam batas ambang harga tertinggi yang ditetapkan. Saya pikir ini tidak menjadi masalah. Yang dipermasalahkan itu harga tiket naik lebih dari dua kali lipat menjelang natal, namun harga tidak kembali normal seperti sedia kala. Dan kenaikannya sangat tajam,” ungkapnya.
Jika pihak maskapai mengklaim bahwa harga tiket naik karena beban bahan bakar atau avtur yang mencapai 50 persen, coba dijelaskan dahulu, gimana perubahan harga avtur tersebut. “Karena menurut hemat saya masih kurang relevan dengan tren kenaikan harga tiket. Pelemahan rupiah sebelumnya juga bisa membuat biaya sewa pesawat mengalami kenaikan. Ini juga dijelaskan, mengapa harga tiket naik justru saat rupiahnya sudah berbalik turun,” harapnya.
Meski, ada banyak pertanyaan lainnya, paparnya, namundalam hal ini masyarakat diharap bersabar. Dengan harapan pihak terkait seperti KPPU (komisi pengawas persaingan usaha) bisa menindaklanjuti ini dan sangat ditunggu hasilnya.
“Bagi pihak maskapai sebaiknya menjelaskan detail rincian kenaikan harga tiket tersebut. Saya yakin kalau semuanya dijelaskan detail, terperinci, masyarakat juga akan tercerahkan. Walaupun saya melihat sejumlah maskapai juga sudah mulai menurunkan harga tiket belakangan ini,” pungkas Gunawan.(ENC-2)
Komentar