Oleh: Letkol Inf.M.Eko Prasetyo
(Komandan Kodim 0203/Langkat)
EKSISNEWS.COM, Langkat – JIKA berbicara dengan “Penantian Panjang, berarti sesuatu hal yang membuat kita bersabar, karena penantian adalah suatu hal yang kita lakukan untuk melatih kesabaran, ikhlasan menunggu, yang kita tak tau entah kapan akan berujung. Ibarat bercinta kalau yang namanya sudah menanti tentu akan membosankan. Namun, hanya doa dan kuasa sang pencipta alam yang bisa merubah penantian itu datang dan berakhir.
Ungkapan di atas menggambarkan kehidupan warga masyarakat berdomisili di wilayah segudang wisata alam yakni Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut) yang merindukan sentuhan pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan Desa Wisata Alam Internasional agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat.
TNI sebagai alat negara di bidang Pertahanan memiliki tugas yang harus diemban. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor. 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 7 ayat (1), tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Di samping tugas TNI dalam Operasi Militer Perang (OMP) juga melaksanakan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam keadaan damai, khususnya dalam kontek ini membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pembangunan dan tugas-tugas kemanusiaan, penanggulangan akibat bencana dan untuk kepentingan nasional lainnya. Seperti yang kita lakukan dalam kegiatan lintas sektoral TMMD 118 Tahun 2023.
Kabupaten Langkat Sumatera Utara (Sumut) memiliki 23 Kecamatan salah satunya Kecamatan Bahorok. Kecamatan Bahorok memiliki 19 desa /kelurahan yang mana salah satunya Desa Timbang Lawan. Kecamatan memiliki segudang lokasi destinasi wisata alam yang ramai dikunjungi turis lokal dan mancanegara tersebut terletak di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Langkat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Tenggara & Tanah Karo.
Wilayah yang dijuluki Desa Wisata Alam dengan pesona sungai, gunung dan hutan, terutama di daerah objek wisata Air Terjun Selang Pangeran yang merupakan icon desa dan juga lokasi pengembangan ekowisata dan pertanian ekologis di Dusun VII Desa Timbang Lawan memiliki objek wisata Agrotechnopark yang juga disebut dengan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH).
Selama bertahun lamanya warga masyarakat di kawasan tersebut sangat membutuhkan infrastruktur pembangunan jalan dan jembatan. Menyahuti keluhan masyarakat tersebut akhirnya di wujudkan oleh TNI AD.
Melalui program lintas sektoral TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke -118 Tahun 2023 dengan mengusung Thema, “Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI -Rakyat Semakin Kuat” akhirnya Kodim 0203/Langkat memilih lokasi Desa Timbang Lawan Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menjadi lokasi TMMD di wilayah Korem 022/Pantai Timur Kodam I Bukit Barisan.
Dipilihnya lokasi dengan julukan Desa Wisata Alam menjadi lokasi TMMD 118 berkat adanya komunikasi sosial (Komsos) dan pembinaan teritorial (Binter) Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 06/Bahorok dengan warga masyarakat Desa Timbang Lawan yang mengeluh atas kesulitan akses jalan dan jembatan setapak hanya bisa dilalui kendaraan roda dua saja.
Keluhan dan kesulitan warga masyarakat desa yang memiliki segudang Wisata Alam tersebut di tindaklanjuti Babinsa sesuai dengan 7 Perintah Harian Kasad Bapak Jenderal TNI Dudung Abdurrachman.
Tindaklanjut pun dikordinasikan Kodim 0203/Langkat ke Pemda Langkat,Korem 022/PT dan Kodam I/Bukit Barisan serta Komando Atas sehingga terlaksanalah kegiatan TMMD 118 di wilayah Desa Timbang Lawan.
Desa Timbang Lawan secara orbitasi dari data statistik kantor Kepala Desa Timbang Lawan jarak dari Desa Timbang Lawan ke Kecamatan Bahorok sekitar 4 Km dengan jarak tempuh 15 menit. Jarak dari Desa Timbang Lawan ke Kabupaten Langkat berjarak kurang lebih 78 Km dengan jarak tempuh 2,5 jam. Jarak Desa Timbang Lawan berjarak kurang lebih 84 km dari kota Medan dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam dan luas pemukiman Desa Timbang Lawan sekitar 35 hektar/m2.Disinilah kita dari Kodim 0203/Langkat mewujudkan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan serta lainnya.
Akhirnya sebanyak 70 prajurit TNI AD,10 prajurit TNI AL dan 10 dari TNI AU serta 20 personel Polri dibantu 50 warga dikerahkan ke wilayah Desa Timbang Lawan untuk mewujudkan Asa dan Impian Terkubur Warga Desa Wisata Alam di Perbatasan Kaki Bukit Barisan.
Sejak dibukanya kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-118 tahun 2023 pada 20 September di wilayah kawasan Desa Wisata Alam tersebut para prajurit tiga matra dan Polri yang tergabung dalam Satgas TMMD 118 menginap di rumah warga asuh dan Pos Kotis TMMD.
Mulai pagi pukul 07.00 Wib para personel Satgas melaksanakan apel pagi pembagian tugas yang dipimpin Dan SSK.Usai apel pembagian tugas personel melaksanakan seluruh pekerjaan fisik yang diprogramkan dalam TMMD 118 Kodim 0203/Langkat. Istirahat personel Satgas bukan hanya santai dan makan saja, melainkan mengobrol dengan warga untuk mewujudkan Binter lewat Komsosnya.
Sore harinya usai melakukan pekerjaan program TMMD 118 personel Satgas selalu berbaur bersama warga dengan melakukan kegiatan olahraga bersama seperti bermain voly dan sepakbola dan malam harinya ada yang mengajari anak-anak mengaji,belajar dan kegiatan Komsos lainnya.
Meski harus meninggalkan keluarga selama sebulan dan di lokasi selalu terkendala cuaca yang sering turun hujan lebat ternyata bagi Satgas bukan masalah untuk mewujudkan pembangunan membantu Pemda dan menciptakan kesejahteraan warga melalui program TMMD diantaranya pekerjaan fisik pembangunan dan peningkatan jalan penghubung serta pembuatan jembatan penghubung antar dusun.
Untuk pekerjaan fisik di antaranya pekerjaan pelebaran badan jalan sepanjang 2.500 meter yang menghubungkan Dusun IX menuju Dusun IV Desa Timbang Lawan Kec. Bahorok Kab. Langkat, perkerasan badan jalan sepanjang 1.400 meter dan pekerjaan pembuatan tembok penahan sepanjang 480 m. Kemudian pekerjaan pembuatan 2 unit jembatan sepanjang 6 meter x 5 meter dan pekerjaan penambahan lebar Platdecker sebanyak 6 unit serta pembuatan Platdecker sebanyak 3 unit Desa Timbang Lawan Kec. Bahorok Kab. Langkat.
Selain itu pekerjaan rehab Musholla Al-Muhajirin di Dusun II Desa Timbang Lawan Kec. Bahorok Kab. Langkat dan pembuatan pagar Mushola, pembuatan pembuatan gorong-gorong 5 unit ukuran 80 cm x 5 meter serta pembuatan Pos Kamling 2 unit ukuran 2 meter x 3 meter. Keseluruhan pekerjaan fisik telah tuntas semua dan hasilnya sudah dimanfaatkan warga masyarakat.
Kegiatan yang telah ditinjau langsung Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) TMMD 118 di pimpin Ketua Tim Wasev yang menjabat Wadanpusterad Mayjen TNI Herianto Syahputra.S.I.P,M.S.i bersama Kasdam I/BB Brigjen TNI Refrijal dan Danrem 022/PT Kolonel Inf Agustatius Sitepu, sangat diapresiasi karena pekerjaan tuntas dan masyarakat sangat senang dan bangga dengan kegiatan lintas sektoral tersebut.
Selain itu kegiatan sasaran tambahan
rehab rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Bapak Dedi, pekerjaan pencari barang bekas, warga Dusun IV Kampung Bukit Desa Timbang Lawan tuntas dan telah dimanfaatkan pak Dedy dan istri serta kedua anaknya yang masih kecil. Di sasaran tambahan ini miris sekali awalnya kita melihat kondisi Pak Dedy yang sehari-harinya mengais rupiah dari menjual barang bekas yang di dapatnya.
Selama bertahun dirinya dan anak serta istrinya tidur beralaskan tanah dengan atap rumbia dan dinding tepas. Melihat kondisi sangat memprihatinkan itu lantas melalui TMMD dijadikan sasaran tambahan untuk merehabnya sehingga saat ini Pak Dedy bisa tidur nyaman di rumah sehatnya itu berkat TNI AD.
Pembangunan/peningkatan dan pelebaran jalan antar dusun dan pembuatan dua jembatan di Desa Wisata tersebut selain untuk membantu dan melancarkan akses transportasi warga masyarakat juga membantu para wisatawan menuju wisata goa-goa seperti Goa Batu Rijal, Goa Air dan Goa Angin dan Air Terjun Selang Pangeran serta jalur Trekking menantang di hutan yang keseluruhannya hanya bisa diakses melalui Desa Timbang Lawan tersebut.
Selain sasaran fisik, kegiatan non fisik seperti Penyuluhan Bela Negara, Penyuluhan Wawasan Kebangsaan(Wasbang), Penyuluhan/Sosialisasi Pertanian, Penyuluhan/ Sosialisasi Hukum dan Kamtibmas, Penyuluhan/ Sosialisasi Narkoba, Penyuluhan/Sosialisasi KB Kesehatan, Penyuluhan Perikanan dan Peternakan dan Penyuluhan/Sosialiasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Seluruh kegiatan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wujudkan Binter serta Bintahwil tersebut sangat diterima dan diapresiasi masyarakat Desa Timbang Lawan.
Pada kegiatan TMMD 118 yang kita gelar juga di laksanakan bakti sosial (Baksos) Kesehatan dan pembagian sembako, pembagian sarana olahraga bola volly dan bola kaki, pembagian sajadah untuk Mushola yang di rehab serta pengobatan/pelayanan kesehatan gratis door to door di lokasi TMMD.
Disini selama sebulan Prajurit TNI dan Polri serta masyarakat bekerja ikhlas dan tulus, tidak pernah lelah dan bosan, mereka (prajurit) selalu mengatasi kesulitan masyarakat ,mereka selalu membantu dan selalu hadir ditengah masyarakat dengan Senyuman, meskipun lelah mereka tetap Tersenyum. Meski tugasnya berat pun prajurit TNI selalu hadir ditengah masyarakat dengan Tersenyum.
Seperti lirik lagu berjudul Dari Rakyat Untuk Rakyat, Angkatan Darat Selalu Dihati Rakyat, Angkatan Darat Selalu Cepat dan Sigap Membantu Rakyat, dimana pun berada dan bertugas selalu membantu mengatasi kesulitan rakyat.
Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas selain membantu Pemda mewujudkan pembangunan juga membina kemanunggalan TNI dengan Rakyat dan meningkatkan budaya gotong royong warisan leluhur Bangsa Indonesia.
Program lintas sektoral TMMD merupakan bagian dari operasi Bhakti TNI yang diwujudkan dengan cara membantu pemerintah daerah (Pemda ) dalam menyiapkan dan memperbaiki infrastruktur serta mengakselerasikan program pemerintah daerah yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan rutin setahun tiga kali (TMMD ) ini sangat tepat sebagai upaya memelihara semangat kebersamaan, persatuan dan toleransi atas perbedaan serta budaya gotong-royong dan kepercayaan diri dalam kehidupan agar Kemanunggalan TNI-Rakyat selalu terjaga dan terbina. Hal TMMD bukan domain dari TNI semata, melainkan program bersama pemerintah daerah dan Kota/Pemda, yakni bersatu padunya semua komponen bangsa yang terkoordinasi dan terkoordinir yang dilaksanakan secara bahu-membahu dan gotong-royong.
# Sejarah Desa Timbang Lawan #
Diketahui bahwa sejarah Desa Timbang Lawan berawal dari datangnya Datuk Landak lebih kurang 400 tahun lalu .Asal mula kata Desa Timbang Lawan adalah DARI PADA DIAM LEBIH BAIK MELAWAN. Seiring waktu berjalan desa berkembang yang awal mulanya hanya ada Kampung Landak di Makam Datuk dan lanjut ke seberang yang namanya Kampung Timbang Lawan.
Dahulu warga Kampung Datuk dan Kampung Timbang Lawan selalu bermusuhan karena perebutan tanah atau lahan yang awalnya hanya sedikit. Lantaran masyarakat sering ribut dan bermusuhan akhirnya jembatan kampung di rusak.
Akhirnya pada tahun 1936 Kampung Timbang Lawan mulai berkembang dengan dibukanya lahan persawahan oleh penjajah Belanda. Awalnya para penjajah membuka lahan dengan menanam Tembakau selanjutnya membuka persawahan dan untuk membuktikannya sisa-sisa rumah penjajah Belanda masih ada di Dusun VIII Pulau Pisang.
Digantikannya tanaman Tembakau dengan areal Persawahan dikarenakan tanaman Tembakau sering gagal panen akibat di serang Angin Bahorok sehingga penjajah Belanda rugi besar dan mencetak persawahan pada Tahun 1938.
Dahulu Bahorok sebagai bagian dari Kesultanan Langkat pada pemerintahan setingkat negara bagian atau Luhak Langkat Hulu yang berkedudukan di Binjai dipimpin oleh Tengku Pangeran Adil. Wilayah ini terdiri dari 3 Kejuruan dan 2 Distrik, yaitu Kejuruan Selesai, Kejuruan Bahorok, Kejuruan Sei Bingai, Distrik Kwala dan Distrik Salapian.
Sebagaimana diketahui penduduk Kecamatan Bahorok sangat Heterogen dengan mayoritas bersuku Melayu. Di wilayah Bahorok besaran suku bangsa Suku Jawa, Melayu, Batak, Karo, Toba, Mandailing, Angkola, Minang,Aceh,Nias dan Tionghoa. Untuk mayoritas agama yang dianut penduduk Bahorok adalah Muslim 88,86%, selebihnya Kristen.
Di wilayah ini TNI AD dalam hal ini Kodim 0203/Langkat membangun infrastruktur membantu Pemda demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekalian meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Wisata Alam Desa Timbang Lawan dan sekaligus berupaya pelestarian dan menyelamatkan ekosistem lingkungan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Apabila keberadaan Hayati TNGL rusak maka akan sangat berpengaruh terhadap penurunan aktifitas wisata yang mana secara tidak langsung akan menghambat pembangunan perekonomian masyarakat. Maka itu melalui TMMD 118 Ekosistem Alam TNGL dan pengunjung di Desa Segudang Wisata Alam akan meningkat sehingga PAD Pemda meningkat.
Semoga saja apa yang telah diperbuat TNI dalam kegiatan lintas sektoral TMMD 118 di wilayah Desa Wisata Alam dapat bermanfaat sehingga Kemanunggalan TNI Rakyat semakin kuat sesuai thema TMMD 118.(ENC-1)
Penulis adalah Komandan Kodim 0203/Langkat
# Tulisan Ini untuk Lomba Karya Tulis Dansatgas dalam TMMD 118 Tahun 2023 #
Komentar