oleh

Gawat Kalau Sekolahkan Anak di SDN 104204 Samtim Ini, Murid Dipungli Terus, Dana Perpisahan Rp 350 Ribu, Tak Bayar Ijazah Ditahan

EKSISNEWS.COM, Percut Sei Tuan – Kerja keras yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Deli Serdang melalui koordinator wilayah kecamatan di Percut Sei Tuan, untuk melakukan pembinaan dan pengawasan kepada para kepala sekolah menjalankan  tupoksinya sebagai kepala pendidik di sekolah, ternyata  tidak diindahkan oleh Kepala Sekolah SDN 104204 Desa Sambirejo Timur (Samtim) ini.

Dengan jabatan kepala sekolah yang diembannya bertahun-tahun, kepala sekolah yang bernama Inayati itu, diduga  melegalkan berbagai pungli atau pengutipan uang kepada para murid, untuk berbagai kegiatan murid di sekolah tersebut.

Informasi yang diterima Eksisnews.com dari orang tua salah seorang murid menyebutkan, bermacam pengutipan sejumlah uang selama ini diminta pihak sekolah melalui wali kelas kepada para murid.

“Beberapa waktu lalu, anak kami diminta sekolah membayar uang jalan-jalan ke museum dan tempat lainya Rp 125 ribu, uang untuk mencat sekolah Rp15 ribu, harus membawa sapu ijuk yang harganya 25 ribu, uang untuk beli taplak meja Rp50 Ribu, uang infak harus bayar Rp2000 dan terakhir ini yang kami berat untuk uang perpisahan murid kelas 6 sebesar Rp350 ribu.

Memang bisa dicicil, tapi harus membayar sampai bulan dua ini,  350 ribu sampai bulan dua nanti harus lunas, katanya untuk perpisahan ke perapat atau ke Berastagi gitulah,” ujur orang tua murid tersebut kepada eksisnews.com Selasa(16/1/2024).

Menurut orang tua murid tersebut, dirinya telah menanyakan ke pihak sekolah kenapa sebesar itu dana perpisahan sampai Rp350 ribu, tetapi pihak sekolah mengatakan dana perpisahan sudah ketentuan sekolah dan harus dibayar dan bisa dicicil.

“Pernah kutanya sama ibu yang mengutip itu, katanya itu sudah ketentuan sekolah dan sudah banyak yang membayar, dan katanya lagi kalau anak saya sudah enam tahun sekolah di sekolah itu, berapalah uang 350 ribu pak,” ujar orang tua murid tersebut menirukan ucapan guru pengutip itu.

Dengan berat hati karena jumlah uang perpisahan yang begitu besar, orang tua murid tersebutpun mau mencicil uang perpisahan sebesar Rp350 ribu tersebut. Karena dirinya takut kalau tidak mau mencicil dan tidak lunas pembayaran, nantinya ijazah kelulusan tidak diberikan oleh pihak sekolah.

“Pernah kejadian kami alami juga, ketika ijazah kakak anak kami ini lulus di sekolah itu juga dua tahun yang lalu, ijazah anak kami ditahan pihak sekolah dan tidak bisa diambil karena belum lunas uang perpisahan, padahal anak kami tidak ikut jalan-jalan rekreasi.

Waktu itu kalau enggak salah rekreasi  ke Berastagi, itulah anak kami tidak ikut tapi harus bayar lunas, kalau tidak lunas, ijazah tidak bisa diambil,” ujar orang tua murid itu.

Kepala SDN 104204 Desa Sambirejo Timur Inayati ketika dikonfirmasi eksisnews.com, tentang dugaan adanya pengutipan dana perpisahan kepada murid kelas 6 sebesar Rp 350 ribu membantah.

Dalam pesan WhatsApp(WA)nya kepada eksisnews.com Selasa (16/1/2024), menyebutkan kalau dana perpisahan belum ada.

“Maaf bang dana perpisahan belum ada, biasanya itu berupa tabungan anak-anak bang kalau rencana perpisahan seperti yang abang bilang belum ada kalaupun orang tua keberatan jangan dibayar,” sebut Inayati.

Inayati juga mengatakan rencana rekreasi perpisahan belum ada, karena para gurunya belum konfirmasi soal hal itu kepadanya dan kepsek tersebut mengatakan memang ada tabungan para murid di sekolah tetapi Inayati tidak menjelaskan tabungan tersebut untuk apa.

“Rencana belum ada bang, guru-guru belum konfirmasi ke saya, tapi emang anak-anak emang ada tabungan, itupun bagi anak dan orang tua yang mau menabung,” ujarnya.

Inayati juga tidak membantah soal ijazah yang ditahan kalau murid tidak bayar uang perpisahan. Kepsek tersebut malah menjawab soal ujian.

“Maaf bang, kami tidak pernah menghambat untuk anak-anak ujian,
nanti saya konfirmasi ke guru kalau ada seperti itu, maaf kami tidak memaksa anak-anak untuk itu,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan adanya dana pengutipan kepada para murid untuk pengecatan sekolah seperti ungkapan orang tua murid, kepsek tersebut juga membantah hal itu.

“Oh maaf itu tidak pernah bang saya mengecat sekolah tidak pernah mengutip dari anak-anak,” ketusnya sembari mengucapkan terimakasih atas informasi tersebut. “Terimakasih informasinya bang, akan saya tanyakan ke guru,” ujarnya.

Koordinator Wilayah Kecamatan (Koorwilcam) Percut Sei Tuan Kosmaida Samosir ketika dikonfirmasi eksisnews.com, Rabu (17/1/2024) akan menindaklanjuti informasi terkait hal ini.

“Sudah saya hubungi kepala sekolah tapi belum menjawab, besok saya ke sana,” ujarnya.(ENC-Cok)

Komentar

Baca Juga