MEDAN, Eksisnews.com – Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) mengungkap temuannya terkait adanya kesalahan pelaksanaan dari standar operasional prosedur (SOP) untuk sortir dan lipat kertas atau surat suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura).
“Kegiatan sortir dan lipat surat suara itu ketentuanya digudang. Nah, kalau pun ada ceremonial dilaksanakan digudang. Tapi, apa yang terjadi di KPU Labura itu sudah diluar SOP mereka keluarkan surat suara dari gudang lalu diletakkan di meja dijajarkan lalu diadakan pencocokan dan penelitian. Nah pencocokan dan penelitian ini maksudnya apa,” kata Korda JPPR Sumatera Utara, Darwin Sipahutar, usai acara sosialisasi pengawasan partisipatif dan akreditasi pemantau pemilu, Jumat (8/3/2019).
Alasan dilakukan validasi, menurutnya, hal tersebut dijalankan sebelum surat suara di cetak,”Nah, Disitulah dicocokkan dan diteliti, apakah surat suara itu sesuai dengan PKPU dan UU sesuai ukuran yang dicetak. Tapi ini mengundang partai politik (parpol) untuk saksikan bersama Bawaslu dan kepolisian, ini sangat janggal menurut kami karena memang tak pernah dilakukan KPU kabupaten / kota lainnya,” serunya.
Ditegaskan Darwin, berdasarkan ketentuan gudang tempat penyimpanan logistic pemilu itu harus steril tidak boleh masuk siapapun,”Termasuk kami pemantau terkecuali aparat kepolisian dan bawaslu,” tambahnya.
Terkait temuan tersebut, diakuinya, JPPR Sumut sudah berdiskusi dengan Seknas di Jakarta.”Temuan ini nanti disampaikan ke KPU dan Bawaslu RI, supaya ada teguran secara adminsitratif , karena ini sduah diluar prosedur Sorlip,” pungkasnya.(ENC-2)
Komentar