EKSISNEWS.COM, Percut Sei Tuan – Lagi-lagi jalan di kawasan Unimed diributi oleh para mahasiswa. Hal itu karena adanya pembiaran dari pemangku kepentingan di Kabupaten Deli Serdang tentang status jalan kabupaten (klas 3) yang semestinya tidak boleh dilalui oleh truk-truk bertonase besar. Jalan di kawasan tersebut hanya boleh dilalui oleh kendaraan yang bertonase di bawah delapan ton.
Pada Kamis (24/04/2025) kemarin
puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Cinta Tanah Air (AMCTA) melakukan unjuk rasa dengan menghadang dan menyetop truk-truk bertonase besar yang melebihi delapan ton yang melintas di Jalan Selamat Kataren dan Jalan Pasar V kawasan Unimed, Kecamatan Percut Sei Tuan.
Dalam aksi tersebut, sempat menimbulkan kemacetan panjang karena aksi adu mulut para supir dan para mahasiswa pengunjuk rasa yang menghadang truk-truk yang melintas.
Sangat disayangkan, dalam aksi protes tersebut, tidak ada pengamanan atau tindakan tegas dari aparat kepolisian dalam hal ini Satlantas Polrestabes Medan terhadap truk-truk yang melanggar lalulintas walaupun sedang dilakukan aksi unjukrasa oleh para mahasiswa.
Dalam orasinya Fikril Hakim yang menjadi kondinator aksi tersebut, meminta para aparat yang berkepentingan dalam hal ini Satlantas Polrestabes Medan dan Dishub Deli Serdang untuk menindak tegas truk-truk bertonase melebihi delapan ton yang melintas di jalan kawasan Unimed yakni Jalan Selamat Kataren dan Jalan Pasar V di Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan.
“Banyaknya truk-truk besar melebihi tonase delapan ton di kawasan Unimed ini, jelas telah melanggar aturan dan harus ditindak, tapi sayangnya selama ini dilakukan pembiaran oleh aparat, baik Satlantas Polrestabes Medan maupun Dishub Deli Serdang.
Truk-truk bertonase besar yang melintas tersebut, selain bisa merusak badan jalan, juga menimbulkan kemacetan, yang berdampak kepada lalu lalangnya masyarakat pengendara dan para mahasiswa yang akan pergi kuliah dan pulang dari kampus yang ada di kawasan tersebut,” terang Fikril.
Sudah beberapa kali jalan ini diaspal oleh Pemkab Deli Serdang, tetapi dengan banyaknya truk-truk melebihi tonase, jalan di kawasan Kampus UIN dan Unimed sempat hancur lebur dan rusak parah.
Kini jalan ini sudah lumayan bagus karena sudah diaspal, untuk itu perlu ketegasan dari aparat untuk menindak tegas truk-truk yang melintas di kawasan ini karena melebihi tonase. Sehingga selain menjaga jalan kawasan ini tetap bagus juga lalulintas di kawasan ini tetap lancar.
Menurut Fikril kalau aksi protes tidak digubris, akan ada aksi protes lanjutan, sampai para aparat yang berkepentingan menindaklanjuti aksi protes mereka dengan menindak truk-truk bertonase besar yang melintas di kawasan Unimed tersebut.
“Dalam aksi kemarin kami telah mengundang Kasat Lantas Polrestabes Medan, Kadishub Deli Serdang bahkan Dirlantas Polda Sumut untuk hadir pada aksi unjuk rasa tersebut, tetapi para pihak yang kami undang tidak ada yang hadir,” ujar Fikril yang ditemui eksisnews pada Rabu(30/04/2025)
Lanjut Fikril hari ini juga kami telah mendatangi Kasat Lantas Polrestabes Medan guna menanyakan terkait aksi kami pada Kamis(24/04/2025) kemarin apakah ada tindakan tegas yang dilakukan oleh satlantas terhadap truk-truk bertonase besar yang melanggar aturan.
“Tetapi sayangnya kami hanya diterima oleh Kaur Bin Ops Bapak Iptu Timor Tarigan, dan kata beliau dirinya sebagai utusan Kasat Lantas untuk bertemu kami.
Katanya pihaknya akan segera melakukan tindakan tegas dengan melakukan penilangan truk-truk bertonase besar yang melintas dikawasan Unimed tersebut.
Kemudian akan melakukan survei langsung kelapangan dengan koordinasi dengan Dishub Deli Serdang.
Kemudian memasang rambu-rambu lalulintas terkait status jalan yang tidak boleh dilalui oleh truk-truk bertonase besar dan melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait hal tersebut,” jelas Fikril menirukan kata Kaur Bin Ops tersebut.
Lanjut Fikril sesuai janji dari pihak Satlantas Polrestabes Medan tersebut, pihaknya memberikan waktu sepekan agar mewujudkan janji yang diungkapkan oleh pihak Satlantas Polrestabes Medan itu.
“Kalau janji tersebut tidak ditepati, kami akan mengelar aksi unjuk rasa lagi dengan menghadang dan menyetop truk-truk yang melintas di kawasan Unimed dan juga unjuk rasa ke Mako Satlantas Polrestabes Medan yang tidak menggubris keluhan kami.
Bisa saja, kami menduga ada permainan dalam hal ini, karena bisa kita lihat, di kawasan itu banyak pergudangan yang banyak truk-truk bertonase besar keluar masuk di kawasan pergudangan tersebut, yang tidak dipungkiri banyak pemodal besar yang majalankan usaha di kawasan itu.
Selain itu, saat ini juga di kawasan itu saat ini sedang dibangun rumah sakit besar. Karena pembangunan itu bisa kita lihat banyaknya truk-truk molen semen yang melebihi tonase melintas di kawasan itu. Maka oleh karenanya harus ada tindakan tegas dari pihak Satlantas Polrestabes Medan,” pungkasnya. (ENC-1)
Komentar