DELISERDANG, Eksisnews.com – Pada peringatan sumpah pemuda ke-90 tahun, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi menekankan agar pemuda harus kuat dan tidak cengeng, memiliki karakter serta kedewasaan berbangsa.
Dan, pemuda juga diingatkan bahwa perkembangan teknologi informasi / IT, diibaratkan dua sisi mata pisau yang berbeda. Dimana ada peran memberikan jaminan kecepatan informasi. Hal ini memungkinkan generasi muda saat ini meningkatkan kapasitas pengetahuan dalam pengembangan sumber daya serta daya saing.
“Di sisi lain, perkembangan ini menyebabkan sisi negatif. Informasi yang bersifat destruktif, mulai dari hoax, pornografi sampai narkoba, pergaulan bebas hingga radikalisme, terorisme bisa masuk dengan mudahnya di generasi muda,” ujar Edy Rahmayadi sesuai pesan yang disampaikan dalam Upacara Peringatan Sumpah Pemuda ke-90 Tahun tingkat Provinsi Sumut, di GOR Lubuk Pakam Deliserdang, Minggu (28/10).
Mengambil tema Sumpah Pemuda, ‘Bangun Bangsa, Satukan Indonesia’, Gubernur Edy menyebutkan bahwa hal itu didasari pentingnya pembangunan kepemudaan, untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, serta berdaya saing. “Juga memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ujar Gubernur.
Dengan demikian, lanjut Edy, bangsa ini harus bisa membendung segala pengaruh dan paham negatif. Caranya menggunakan filter ilmu pengetahuan dan kedewasaan dalam berbangsa dan bernegara. Karena itu pula, revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo begitu berguna dalam rangka memajukan pemuda yang berkarakter kebangsaan yang hebat.
“Karena itu, Republik ini harus dapat kita jadikan pemicu mempercepat majunya pemuda. Dengan begitu, kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat. Ini harus dijadikan momentum untuk terus membangun optimisme Indonesia,” sebut Edy.
Selain itu, dalam menghadapi tahun politik, serta ujian terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, Gubernur menyampaikan pentingnya memiliki sikap nasionalisme. Pemuda harus keluar dari sikap-sikap primordial, agama, ras dan kesukuan. Bagaimana membuktikan persatuan dan kesatuan bang demi menyongsong dunia yang lebih baik. “Semoga kita ingat selalu jasa para pemuda terdahulu yang memperjuangkan bangsa kita,” pungkasnya.(E2)
Komentar