EKSISNEWS.COM, Medan – Pengurus wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Listrik (Petir) melakukan kunjungan silaturahmi ke Unit Induk Distribusi (UID)PLN Sumut , Jumat (26/5/2023) sore.
Dalam kunjugan tersebut, tampak Ketua Petir, Amru Lubis, bersama Sekretaris Petir Said Ilham Assegaf, Wakil Sekretaris Petir, Ucok Iswandi dan Bendahara Petir, Iren serta pengurus Petir Fandi dan Amsal, langsung disambut GM PLN UUD Sumut, Awaluddin Hafiz didamping Manajer Komunikasi dan TJSL, PLN UID Sumut, Yasmir.
Dalam pertemuan tersebut, GM PLN UID Sumut, Awaluddin menyebutkan bahwa kehadiran Petir sangat membantu dalam menyampaikan informasi kelistrikan kepada pelanggan di Sumatra Utara.
Dikatakannya Sumatra Utara ini sudah rumah sendiri bagi dirinya, karena mengawali karier bekerja di PLN Belawan pada Tahun 1994 hingga 2000, kemudian pada 2009 hingga 2011 ia kembali ke Sumatra di UIP2 dan ini kali ketiganya dipercayakan GM UID PLN Sumut.
Dipercayakan memimpin PLN UID Sumut, Awaluddin menegaskan bahwa tekadnya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Sumut.
Berbagai inovasi dan layanan terus ditingkatkan khusus mencegah terjadi kebocoran sehingga setiap pertiga bulan dilakukan evaluasi. Begitu terhadap layanan dari pelanggan pun dapat ditindaklanjuti melalui aplikasi.
“Untuk hari ini saja, dari pukul 06.38 Wib itu ada tiga laporan pelanggan tentang kelistrikan dan semuanya ditindaklanjuti,’ujarnya.
Dan tak lupa pula Awaluddin melalui teman-teman jurnalis dapat juga menyampaikan imbauan kepada pelanggan untuk membayar listrik tepat waktu.
Ia pun memperumpamakan manfaat pemakaian PLN jauh lebih hemat ketimbang Genzet,”Maka itulah kami meminta pelanggan tepat waktu,” katanya.
Senada dengan itu, Ketua Petir Amru Lubis menyampaikan terimakasih atas sambutan langsung dari GM PLN UID Sumut.
Dikatakannya, bahwa selama ini telah terjalin komunikasi yang baik dengan insan media. “Kami dari petir senantiasa dan bersinergi dalam membangun komunikasi khusus memberikan informasi kepada masyarakat,” tambahnya.
Dengan intens publikasi yang selama ini, memberikan pencerahan kepada masyarakat sehingga paham apa yang menjadi hak dan kewajiban sebagai pelanggan.
Demikian pula, saat Ketua Petir menyinggung pengembangan mobil listrik yang semakin gencar, menurut GM PLN UID Sumut, terkait hal tersebut diakuinya PLN akan terus mendorong pengembangannya sebagai bagian mendukung kebijakan pemerintah.
“Untuk pengembangan ekosistem mobil listrik, kita mendorong agar itu berkembang, PLN sudah siap, diantaranya kita punya SPKLU di UP3 Medan, Citi View,” kata Awaluddin.
Meski diketahui, sejauh ini rata-rata tempuh masyarakat secara umum masih 50 kilo meter setiap hari ini, mulai dari rumah sampai ke kantor demikian sebaliknya. Sedangkan, mobil listrik daya terisi bisa mencapai 0 sampai 100% dengan jarak tempuh 400 kilo meter.
“Artinya kalau isi penuh bisa 8 hari dipakai,” ujarnya kendati baru 20% yang memanfaat SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
Awaluddin bahkan menceritakan pengalaman setelah menguji langsung mobil listrik tersebut dengan perjalanan dimulai dari Medan, kondisi baterai seratus persen. Perjalanan ke Parapat menempuh jarak 175 kilometer. Perjalanan dari Medan menuju Pematang Siantar dilalui dengan arus jalan ramai lancar. Selanjutnya perjalanan dari Pematang Siantar menuju Parapat mengalami kendala kemacetan hingga 5 jam. Setiba di Parapat kondisi baterai mobil listrik tersisa 47 persen. Perjalanan ini menghabiskan baterai kendaraan mobil listrik sebanyak 44,22 kilowatt hour (kWh). Selanjutnya, Pengisian baterai dilakukan di SPKLU Parapat.
Keesokan harinya, perjalanan ke Balige menempuh jarak 59,8 kilometer. Setiba di Balige kondisi baterai mobil listrik tersisa 82 persen. Perjalanan ini menghabiskan baterai sebanyak 14,9 kilowatt hour (kWh). Sebelum melanjutkan perjalanan, mobil listrik melakukan pengisian baterai di SPKLU Balige.
Perjalanan dilanjutkan dari Balige menuju Berastagi melewati Dolok Sanggul, perjalanan ini menempuh jarak 205 kilometer. Tiba di Berastagi kondisi baterai mobil listrik tersisa 49 persen. Perjalanan menuju Berastagi menghabiskan baterai sebanyak 39,69 kilowatt hour (kWh). Selanjutnya, Pengisian baterai dilakukan di SPKLU Berastagi.
Perjalanan dilanjutkan dari Berastagi menuju Medan, perjalanan menempuh jarak 63,2 kilometer. Perjalanan dari Berastagi menuju Medan dilalui dengan arus jalan ramai lancar. Tiba di Medan kondisi baterai mobil listrik tersisa 88 persen. Perjalanan menuju Medan menghabiskan baterai sebanyak 12 kilowatt hour (kWh), jika dikonversi ke rupiah sebesar 29.601 rupiah.
“Touring menggunakan mobil listrik ini menempuh jarak 439,8 kilometer dengan total konsumsi baterai sebesar 110,81 kilowatt hour (kWh). Apabila di konversi ke dalam rupiah, perjalanan ini menghabiskan biaya sebesar 268.118 rupiah. Touring ini membuktikan bahwa menggunakan kendaraan listrik jauh lebih murah daripada menggunakan kendaraan konvensional. Mari beralih ke kendaraan listrik yang ramah lingkungan sehingga Net Zero Emission dapat terwujud,” tutup Awaluddin.(ENC-2)
Komentar