EKSISNEWS.COM, Medan – Ratusan siswa SMK Negeri 10 Medan melakukan aksi demontrasi di dalam areal sekolah, Kamis (6/2/2025).
Mereka demo meminta kejelasan terkait tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dalam Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025.
Ratusan siswa itu bergantian melakukan orasi sejak pagi. Mereka juga memegang sejumlah spanduk yang berisi kekesalan mereka.
“140 murid memenuhi syarat putus harapan SNBP karena kelalaian oknum,” demikian tertulis dalam salah satu spanduk.
Ada juga spanduk yang bertuliskan “TANGGUNG JAWAB!!!”
Salah satu siswa yang tidak bisa mengikuti seleksi adalah Bernadetha Maria Christy Manalu (17). Dia mengatakan penyelesaian PDSS mereka belum selesai hingga saat ini dan tidak ada kejelasan dari pihak sekolah.
“Demonya tentang pengisian PDSS kami sama sekali belum tuntas, tapi masalahnya selalu diputar-putar balik oleh pihak sekolah,” kata Deta di lokasi.
Bernadetha menjelaskan jika SNBP menggunakan e-rapor. Sementara nilai Praktik Kerja Industri (prakerin) mereka saat semester V tidak bisa dibaca di server.
“Alasannya karena mereka menggunakan jalur e-rapor, nah jalu e-rapor ini kan menggunakan sistem dari Dapodik, sedangkan dari Dapodik semester V kami yang kelas XII itu menggunakan nilai prakerin, nilai prakerin kami tidak bisa dibaca di server,” ucapnya.
Pihak sekolah menjelaskan jika mereka masih bisa mengikuti seleksi. Namun siswa dan orang tua kesal karena tidak ada kejelasan.
“Jadi sekolah menyatakan kami ini tetap bisa, hanya mereka ini memutar balikkan terus, masalahnya berulang-ulang terus sampai sekarang belum ada kejelasan dari pihak sekolah,” ujarnya.
Bernadetha menuturkan jika permasalahan SNBP ini sudah sejak tanggal 31 Januari dan pendaftaran sendiri sampai 18 Februari. Siswa kesal karena harapan mereka bisa lolos tipis karena kesalahan data nilai.
“Itu sejak tanggal 31 Januari sampai sekarang, katanya sih kalau itu ada perpanjangan sebenarnya itu masih bisa, cuman harapan sekolah kami cuma tipis karena datanya bukan telat di finalisasi tapi salahnya di data nilai,” tutupnya. (ENC-Fr)
Komentar