MEDAN, Eksisnews.com – Realisasi laju tekanan inflasi di Sumatera Utara yang sebesar 0.20 persen dinilai sangat wajar. Terlebih, kontribusi dari kenaikan harga tiket pesawat menjadi pemicunya. Namun kenaikan harga tiket yang sebelumnya sempat melonjak lebih dari 200 persen, namun mulai perlahan diturunkan, diharapkan di bulan februari ini mampu menyumbang deflasi.
Karena sejauh ini, perubahan harga tiket masih terus terjadi. Dengan kecenderungan di revisi turun. Kalau melihat tren perubahan pada harga pangan.”Di Januari (2019) saya memantau harga yang beredar di masyarakat stabil. Bahkan sejumlah harga komoditas pangan cenderung mengalami penurunan,” kata pengamat ekonomi Gunawan Benyamin, Jumat (1/2/2019).
Seperti harga daging ayam dan telur ayam, bawang, cabai dan sejumlah sayur-sayuran. Penurunan harga tersebut yang mengerem laju tekanan inflasi di januari. Realisasi inflasi 0.2 persen ini terbilang kecil. Karena bertepatan dengan perayaan tahunbaru serta musim liburan yang pda dasarnya sangat potensial mengerek inflasi.
Selanjutnya, efek kenaikan harga tiket pesawat sebelumnya ini sangat peotensial memicu kenaikan biaya yang lain dan berkontribusi terhadap inflasi. Terlebih terkait dengan biaya logistic akibat kenaikan biaya kargo pesawat.”Saya menilai kenaikan harga tiket pesawat ini benar-benar sangat berpengaruh terhadap inflasi di januari.Padahal bobotnya tidak sebesar bahan kebutuhan pokok,” ungkapnya.
Karena di januari Pemerintah juga menurunkan harga BBM non subsidi, yang seharusnya memberikan efek pada penurunan harga kebutuhan masyarakat. Jadi kesimpulannya kenaikan harga tiket pesawat benar-benar memberikan tekanan serius. Karena selama bulan januari kemarin, sejumlah harga kebutuhan masyarakat cenderung menurun, dan ada penurunan harga BBM.
Seakan, penurunan harga BBM dan sejumlah kebutuhan pokok tak terlihat sama sekali. Karena Sumut justru inflasi dikarenakan kenaikan harga tiket pesawat.(ENC-2)
Komentar