oleh

Amel: Ibu Defresi, Ayah Tiada, Saya Ingin Sekolah

-BATUBARA-16 views

EKSISNEWS.COM, Batubara – Inilah Kehidupan. isah sedih seorang anak terjadi di Desa Mangkai Lama Dusun 6 Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara, Amel adalah anak yang sangat ingin bersekolah, namun terhalang dikarenakan tekanan dari ibunya yang defresi akibat ayahnya. Diketahui saat kunjungan Kapolres Pejuang Dhuafa di kediaman Nek Marni di Desa Mangkailama, Kabupaten Batubara pada Senini siang (17/1/2022 ).

Amel gadis belia berusia 13 tahun yang sangat ingin bersekolah namun ibunya yang defresi selalu mengikutinya kemana Amel melangkah.

Menurut keterangan yang dihimpun media dari masyarakat. Ibunya Mila (32) defresi saat usia Amel berusia satu tahun saat ayahnya meninggalkan mereka.

Karena sangat cintanya kepada anaknya, Mila sangat tidak ingin anak semata wayangnya (satu satunya) ini hilang juga darinya. Sampai sekarang Mila terus mengikuti anaknya (Amel) kemanapun bahkan ke kamar mandi sekali pun, hingga saat Amel sekolah sejak kelas 1 SD sampai tamat kelas 6 Ibunya (Mila) terus saja di samping Amel.

Menurut Amel dirinya sudah dua tahun ini sangat ingin melanjutkan sekolahnya, namun ibunya selalu mengikutinya kemanapun dirinya pergi. Hingga Amel pun malu untuk melanjutkan sekolahnya ke menengah pertama (SMP) .

“Saya sangat ingin bersekolah namun dengan kondisi ibu saya yang seperti ini, saya sangat tidak bisa dan pastila akan tertekan kalau ibu sayapun harus duduk sebangku dengan Ibu saya yang defresi seperti ini.

Ini pasti akan dilarang oleh guru penduduk, Saya tidak tahu solusinya sementara saya sangat ingin bersekolah seperti teman teman sebaya saya,” ujarnya.

Ibu Amel pun bisa mengamuk tiba tiba karena defresinya, ini sangat membuat Amel malu namun apa hendak dikata, Amel hanya menurut Amel hanya ingin menjadi anak yang baik dan menuruti saja kehendak ibu Amel sekarang, jauh dari teman dan hanya impian yang menjadi teman Amel sekarang ungkapnya sambil bersedih,” ujar Amel menyebut dirinya.

Melengkapi cerita Amel, nenek yang menjaga dan mengasuhnya semenjak usia Amel satu tahun Sumarni,(67) tmengatakan mereka hidup seadanya dengan bekerja membuat sapu lidi.

“Kami ini hidup dengan keterbatasan, namun saya kasihan kepada cucu saya, ia Sangat ingin bersekolah, namun ibunya yang kurang waras terus saja mengikutinya kemanapun Amel pergi.

Nenek tidak tau lagi caranya bagaimana agar Amel bisa melanjutkan sekolahnya sampai bapak papak Polisi ini datang kemari , Nenek juga berharap ada solusinya tentang hidup cucu saya,” kata nenek Marni sambil berharap.

Kapolres Batu bara AKBP Ikhwan SH MH. Yang di dampingi Kapolsek Lima Puluh AKP Rusdi SH.MH dalam mengunjungi Rumah Amel dan Nek Marni mengungkapkan kepada media saat ini pihaknya akan mencari solusi untuk anak Amel agar tetap bisa bersekolah

“Namun terkendala dengan ibunya yang mengalami defresi sehingga kemungkinan sekolah keberatan menerima Amel sebagai murid. Kami akan coba berkoordinasi kepada Dinas Sosial Pemkab Batubara atau mungkin kami akan berusaha mengobati ibunya Amel ke rumah sakit jiwa yang terdekat, sehingga setiap saat anak dan ibu ini bisa saling bertemu.

Untuk warga setempat, saya berharap semua bisa membantu mencari solusi ke adaan mereka baik kepada anak dan ibunya serta membantu mereka dalam kehidupannya, jangan kucilkan mereka dan menjadi sahabat membantu juga untuk kesembuhan ibunya Amel, agar harapan anaknya untuk merubah kehidupan orang tua dan neneknya bisa lebih baik dan terhormat,” jelas Kapolres.(ENC-Bm)

Komentar

Baca Juga