oleh

Yok ke Danau Laut Tador, Ini Kisahnya.

BATUBARA – Danau Laut Tador terletak di Kecamatan Sei Suka Kab. Batubara. Dari kota Tebingtinggi, kawasan wisata yang sedang jadi perhatian Pemkab Batubara ini bisa ditempuh dalam tempo sekira 30 menit menuju Kisaran. 

Sampai di Simpang Pelanggiran, arahkan kenderaan menuju Kebun Laut Tador. Lalu bertanyalah kepada penduduk, mereka pasti akan menunjukkan lokasi danau penuh cerita ‘misteri’ itu. Jalan menuju ke arah sana relatif bagus, karena sudah diaspal. Namun, jika ingin menikmati suasana lintasan perkebunan, bisa juga melalui kota Tebingtinggi menuju ke Kebun Paya Pinang Mendaris hingga Laut Tador.

Danau ini berada di dalam HGU Kebun Laut Tador, diperkirakan luasnya sekira 8 Ha. Danau Laut Tador merupakan kawasan konservasi, sehingga di sekitar danau itu, kita bisa menikmati berbagai jenis flora berusia puluhan hingga ratusan tahun. 

Demikian pula dengan faunanya yang masih terpelihara. Di sekitar danau, kita bisa melihat aneka burung berterbangan di pepohonan tepian danau. 

Berbagai jenis ikan asli Danau Laut Tador juga bisa dilihat pengunjung, disamping ikan-ikan yang sengaja dimasukkan ke dalam habitat danau. Bagi mereka yang hobi memancing, danau ini menjanjikan kesenangan alamiah dengan keaneka ragaman jenis ikannya. Namun, hingga kini masih ada larangan untuk mandi di danau itu, karena kedalaman danau yang belum bisa dijangkau.

Saat ini, Pemkab Batubara dan masyarakat sekitar mulai menyadari potensi danau ini guna membangkitkan ekonomi wilayah sekitarnya. Sehingga mulai ada upaya penataan memperindah kawasan tepian danau. Akses jalan lintasan menuju tepian danau telah dibuka, meski terasa kurang maksimal. Belakangan, elemen masyarakat melakukan pengelolaan atas kawasan itu, sembari melakukan pengutipan retribusi pada hari-hari libur terhadap pengunjung yang datang.

Danau Laut Tador, adalah danau yang sejak dulu menyimpan ‘misteri’ dan menjadi ingatan abadi masyarakat di sekitarnya. Dari seorang cenayang bernama Syamsuddin, warga Dusun 2 Desa Laut Tador, penulis mendapatkan cerita keberadaan danau itu di masa lalu.

Alkisah, di zaman dulu Danau Laut Tador merupakan perkampungan yang dihuni masyarakat etnis Simalungun bermarga Saragih. Di kampung itu, hiduplah seorang gadis remaja bernama Tador beserta keluarganya. Suatu hari, penguasa kampung itu mengadakan pesta perkawinan untuk anak mereka. Pesta perkawinan akan dilakukan meriah selama beberapa hari dan beberapa malam. Keluarga Tador turut diundang ke pesta itu. Gadis remaja bernama Tador pun sangat bersuka cita ingin ikut dalam kemeriahan pesta.

Namun, pada hari pesta dimulai, usai bekerja di lading Tador pun tertidur karena lelah, sehingga keluarganya tidak membawanya ke pesta perkawinan penguasa kampong itu. Ketika Tador bangun, dia menemukan rumah dalam keadaan sunyi, karena keluarganya pergi undangan. Masgul lah hati Tador, sehingga dia menangis sejadi-jadinya di atas jerami padi yang baru dia panen. 

Tak hanya itu, saat menangis Tador mengiringinya dengan sumpah serapah. Akibatnya, air mata Tador menggenangi jerami padi yang makin lama makin banyak dan membesar. Akhirnya, air mata Tador itu berubah menjadi genangan air bak laut, sehingga menenggelamkan kampung itu. Masyarakat belakangan menamai kampung tenggelam itu sebagai Laut Tador.

Cerita lain di luar alam manusia. Danau Laut Tador adalah kawasan yang dihuni banyak kerajaan ghaib dari bangsa Bunian. Di Danau Laut Tador dari dasar danau hingga permukaannya ada tujuh kerajaan besar makhluk halus. Tujuh kerajaan ghaib itu membawahi 42 kerajaan lainnya dari berbagai etnis di sekitar kawasan itu. Konfederasi kerajaan-kerajaan ghaib itu, dipimpin Kerajaan Kalua. Kerajaan Kalua, adalah kerajaan ghaib berasal dari sungai Barito, Kalimantan. Pusat kerajaan ini berada pada pulau di tengah Danau Laut Tador.

Konfederasi kerajaan-kerajaan ghaib itu akan bermusyawarah pada saat bulan purnama setiap bulannya. Maka, pada saat pertemuan itulah, orang sering melhat penampakan adanya ular besar di ditengah danau. Namun, kerajaan-kerajaan ghaib itu tidak mengganggu pendatang, sepanjang mereka tidak melakukan hal-hal yang dipantangkan, misalnya meminum minuman keras atau berbuat mesum di sekitar danau.

Danau Laut Tador jika ditata dan dikelola dengan baik, akan menjadi salah satu ikon wisata Kab. Batubara, disamping kawasan wisata tepian pantai, seperti Pantai Merdeka. Dipastikan, jika banyak wisatawan berkunjung ke sana, kota Tebingtinggi akan kecipratan limpahan rejekinya.

Komentar

Baca Juga