oleh

IGP Wira Kusuma Sebut Ekonomi Sumut Tetap Kuat di Triwulan I 2024

-BISNIS-27 views

EKSISNEWS.COM, Medan – IGP Wira Kusuma Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan perekonomian Sumut diperkirakan tetap kuat pada triwulan I tahun 2024.

Hal ini didorong oleh meningkatnya konsumsi masyarakat Sumut, indeks penjualan riil, kinerja konstruksi seiring dengan pemulihan penyaluran kredit ke sektor konstruksi, dan permintaan ekspor  dan domestik.

“Kita (Sumut) sangat terbantu didomestik yang sangat bagus, seperti konsumsi rumah tangga yang masih berjalan, investasi serta proyek strategis nasional juga berjalan, itulah yang jelas mengimbangi,” kata Wira Kusuma dalam kegiatan Bincang Bareng Media (BBM) ekonomi dan bisnis, KPW Bank Indonesia Provinsi Sumut, Selasa (30/4/2024) di Nusa Dua Cafe Jalan Putri Hijau Medan.

Dalam kegiatan tersebut, IGP Wira Kusuma Kepala KPw Bank Indonesia Provinsi Sumut, didampingi Yura Djalins, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut Soeharman Tabrani, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, dengan moderator, Indra Kuspriadi (Kepala Divisi Implementasi KEKDA).

Pada tahun 2024 ini, menurut Wira Kusuma, perekonomian Sumut diperkirakan terakselerasi pada kisaran 4,5 – 5,3% (yoy) yang didorong oleh optimisme  permintaan domestik, berupa penyelengaraan Pemilu dan PON Sumut.

Serta berlanjutnya program perlindungan sosial pemerintah, prospek investasi Sumut yang tetap kuat dan permintaan sawit domestik yang tetap tinggi seiring berlanjutnya program hilirisasi industri B35 dan B40.

Wira juga menyebutkan terkait keputusan rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23 – 24 April 2024 yang menaikkan BI Rate sebesar 25 bps, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps dan suku bunga Pending Facility sebesar 25 bps untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak memburuknya risiko global serta sebagai langkah pre emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran  2,5 +=1% pada 2024 dan 2025 sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro stability.(ENC-2).

Komentar

Baca Juga